Pemandangan yang indah dan udara yang sejuk menjadi salah
satu alasan kenapa Kawah Ijen Banyuwangi menjadi destinasi populer di kalangan
wisatawan. Apalagi dengan adanya fenomena Blue
Fire yang sangat langka, yaitu hanya ada 2 di dunia. Biasanya, para
wisatawan yang berniat untuk melihat fenomena api biru Kawah Ijen ini harus
memulai pendakian dini hari dari area parkir kendaraan di Paltuding. Dengan
menempuh pendakian pada jam tersebut, diharapkan dapat tiba di Kawah Ijen
sebelum matahari terbit. Pendakian dari Paltuding ke puncak (bibir kawah) Ijen
berjarak 3 km, di mana biasanya akan memakan waktu sekitar 1,5 jam sampai 2 jam
perjalanan. Sementara dari puncak turun ke kawah berjarak sekitar 1 km, yang
membutuhkan waktu sekitar setengah jam perjalanan.
Mengenal Kawah Ijen Lebih Dekat

Sumber: https://www.silviananoerita.com/
Kawah Ijen atau Gunung Ijen Banyuwangi ini terletak di
perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dengan
ketinggian puncaknya mencapai 2.443 meter di atas permukaan laut. Kawah Ijen
Banyuwangi ini berupa danau asam yang berwarna hijau kebiruan dengan diameter
sekitar 700 meter, luasan mencapai 5.466 hektar, dan kedalaman danau sekitar
200 meter. Volume danau Kawah Ijen mencapai hingga 36 juta meter kubik, dengan
dinding kaldera setinggi 300 sampai dengan 500 meter. Tingkat derajat keasaman
(pH) air danau mendekati nol, sehingga mampu melarutkan baju, bahkan kulit dan
tubuh manusia dalam waktu yang singkat. Namun, kamu tenang saja. Selama kamu
masih berada dalam jarak yang aman, maka Kawah Ijen tidaklah berbahaya.
Suhu udara di sekitar Kawah Ijen bisa
mencapai angka 2 derajat Celcius. Oleh karena itu, jangan lupa untuk membawa
pakaian hangat dan tebal, serta masker khusus. Di kawasan gunung berapi ini
juga terdapat pertambangan belerang, di mana hal tersebut mengindikasikan bahwa
gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan Kawah Ijen,
kamu bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di
punggung mereka. Mereka menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas
beracun yang berbahaya.
Sementara itu, di bagian Barat kawah
terdapat sebuah bendungan atau dam yang dibuat pada zaman Belanda. Tujuan
dibuatnya bendungan tersebut adalah untuk menghindari meluapnya air kawah.
Bendungan yang sudah tidak difungsikan ini terbuat dari beton dan bisa menjadi salah
satu alternatif tempat wisata di Kawah Ijen. Namun kamu harus tahu, bahwa untuk
menuju kesana kamu harus melewati jalan yang cukup sulit untuk dilewati.
Menikmati Keindahan Pemandangan Kawah Ijen
Sumber: www.traveltourbanyuwangi.com
Jika ingin mendapatkan pemandangan yang terbaik dari Kawah Ijen, sebaiknya kamu mulai berangkat mendaki dari Paltuding sekitar jam 4 subuh dengan perkiraan sampai di atas pada pukul 6 sampai 7 pagi. Pada jam ini, Kawah Ijen akan berada dalam kondisi terbaiknya dan menghasilkan pemandangan yang terindah.
Keindahan alam Kawah Ijen Banyuwangi memang sangat menakjubkan. Dari puncak Ijen, selain terlihat panorama danau asam Kawah Ijen, pemandangan cantik kompleks pegunungan Ijen juga bisa kamu nikmati. Di sebelah Timur terlihat puncak gunung Merapi, juga di sekitarnya terdapat gunung Suket, gunung Rante, gunung Raung, dan bentang alam lainnya yang sangat megah dan mengesankan. Sampai di Banyuwangi, tidak lengkap rasanya jika tidak mampir untuk menikmati kuliner di sana. Kamu bisa mendapatkan rekomendasi tempat-tempat kuliner yang populer dengan mengunjungi situs Wonderful Indonesia. Coba cek sekarang!